||PEKANBARU, THILASIA.ID-|| Tidak sampai sejengkal waktu kalender sejak menjadi tranding topik kasus Video Tron di Pekanbaru, RP (Roni Pasla) yang disinyalir dan diduga kuat terlibat dalam kasus Video Tron tersebut. Kini kembali menjadi isu yang viral kembali setelah terpampangnya spanduk yang tertulis, “KASUS VIDEO TRON DISKOMINFO PEKANBARU, DARI DANA POKIR RONI PASLA, KEJARI PEKANBARU BUNGKAM.”
“Banyak pengendara yang melihat spanduk ini, apalagi macet juga, tuh lihat bu banyak masyarakat yang membaca tulisan di spanduk itu (sambil menunjuk pengendara yang lalu-lalang kepada Reporter Thilasia.id). Tapi kalau ibu tanya siapa yang pasang ya kami tidak tahu, kami disini hanya jualan keliling bu, itupun kebetulan lagi lewat sini, tak tahunya ada spanduk di fly over. Hehehe.” Ujar salah satu pedagang keliling yang enggan disebutkan namanya ketika di wawancara oleh reporter Media Thilasia.id.
POLEMIK VIDEO TRON DAN RP
Kasus dugaan korupsi dalam pengadaan videotron yang menyeret Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Pekanbaru, Raja Hendra, terus menjadi sorotan publik. Meskipun Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru telah menetapkan tiga tersangka dan menemukan potensi kerugian negara sebesar Rp 972 juta, masyarakat menilai penanganan kasus ini masih belum tuntas.
Belakangan, muncul dugaan keterlibatan seorang anggota DPRD Kota Pekanbaru berinisial RP. Oknum tersebut diduga memiliki kedekatan dengan salah satu kontraktor yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Bahkan, proyek pengadaan videotron ini disebut-sebut berasal dari pokok pikiran (pokir) RP yang kemudian dijalankan melalui Dinas Kominfo Pekanbaru.
Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, kontraktor berinisial Azis mengaku memiliki hubungan dengan RP. Ia bahkan menyebut dirinya sebagai salah satu tim sukses saat RP mencalonkan diri sebagai anggota DPRD. Pernyataan ini semakin memperkuat dugaan adanya keterlibatan oknum legislatif tersebut.
RANTAI TANGGA KASUS DUGAAN KORUPSI DANA POKIR RP
Dugaan korupsi terkait Dana Pokok Pikiran (Pokir) yang melibatkan salah satu anggota DPRD Kota Pekanbaru, Roni Paslah, terus bergulir di meja Kejaksaan Negeri Pekanbaru. Anggaran sebesar Rp1 miliar yang dititipkan di Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kota Pekanbaru untuk proyek pengadaan Video Tron, diduga mengalami penggelembungan harga.
Pada tahun anggaran 2023, Roni Paslah menyalurkan dana Pokirnya ke Diskominfo Pekanbaru untuk pengadaan proyek melalui penunjukan langsung. Dalam proyek ini, Roni juga dikabarkan turut menunjuk kontraktor bernama Ajis untuk melaksanakan pengadaan Video Tron di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) dan Dinas Kesehatan.
Ajis, sebagai pelaksana proyek, mengaku kepada media bahwa dirinya hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp200 juta untuk lima paket proyek Video Tron. Namun, anggaran proyek yang dialokasikan dinas mencapai jumlah yang dinilai tidak wajar. Ajis menuturkan, meski sejak awal merasa curiga dengan nilai anggaran yang tinggi, pihak dinas tetap meminta proyek tersebut dikerjakan.
“Saya sudah curiga dari awal, tapi pihak dinas bilang ‘kerjakan saja, soal anggaran biar jadi tanggung jawab pimpinan dan anggota DPRD yang punya Pokir.” Ungkap Ajis.
Selain itu, Ajis mengaku diminta untuk membayar “fee” proyek sebesar 30 persen dari anggaran, yang diserahkan melalui Raja Hendra, Kepala Diskominfo Pekanbaru. Hal ini semakin memperkuat dugaan adanya penyimpangan dana pada proyek tersebut.
LANGKAH AWAL TERUNGKAPNYA DANA POKIR YANG SELINGKUH DENGAN PEMANGKU KEKUASAAN
Kasus ini terungkap setelah adanya laporan masyarakat yang mencurigai adanya penggelembungan anggaran dalam pengadaan Video Tron di berbagai OPD. Menanggapi laporan tersebut, Kejaksaan Negeri Pekanbaru sudah memulai penyelidikan dengan memanggil pihak-pihak terkait, termasuk Ajis, perwakilan Diskominfo, dan anggota DPRD Kota Pekanbaru.
Lalu, di satu sisi sebelumnya ada gerakan aliansi mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kota Pekanbaru. Hal ini semakin mencuatnya kasus dugaan korupsi Video Tron Tersebut dan semakin viral di tambah banyaknya media online yang mengangkat berita terkait kasus tersebut.
THILASIA.ID
“Melampaui Narasi Tanpa Distorsi“