Menu

Mode Gelap
Sebanyak 70 Orang di Kentucky, AS Tewas usai Diterjang Tornado Dahsyat Kemendag Cabut Larangan Penjualan Minyak Goreng Curah Berita Populer: Uji Coba Gage ke Anyer-Kunjungan Wisman 2022 Diprediksi Rendah Bosen Kerja Kantoran? Jadi Atlet MMA Aja! Di Negeri Sawit, Minyak Goreng Tak Terjangkau Belum Punya Mobil saat Merintis Karier, Andre Taulany: Ke Mana-mana Naik Angkot

Kampar

Penyerangan Brutal di Kebun KNES: Pengurus Disandera, Korban Luka Berat, Aparat Diminta Bertindak Tegas

badge-check


					Penyerangan Brutal di Kebun KNES: Pengurus Disandera, Korban Luka Berat, Aparat Diminta Bertindak Tegas Perbesar

Kampar, Thilasia.id- Telah terjadi insiden kekerasan dan penyerangan terhadap pihak Koperasi KNES di area kebun kelapa sawit yang berlokasi di Desa Senama Nenek, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, pada Minggu, 2 November 2025 sekitar pukul 10.00 WIB.

Peristiwa bermula ketika sekelompok massa yang tergabung dalam Koperasi KOPOSAN, dipimpin oleh Alfajri Dkk, datang ke lokasi kebun milik KNES dengan tujuan melakukan pemanenan buah sawit secara sepihak.

Upaya negosiasi yang dilakukan oleh pihak KNES berujung pada keributan dan pengeroyokan terhadap sejumlah orang di lokasi kejadian.

Menurut keterangan W.S., Pengurus Koperasi KNES, dirinya sempat ditangkap dan dimasukkan ke dalam mobil oleh beberapa orang dari pihak massa.

“Saya melihat ada senjata tajam di dalam mobil mereka. Karena merasa terancam, saya berusaha keluar dan melarikan diri,” ujar W.S.

Ia juga menyampaikan bahwa dari jarak sekitar 50 meter, ia menyaksikan Bapak Jamhor, salah satu anggota KNES, dipukuli oleh massa.

Dalam kejadian yang sama, empat orang satuan pengamanan (Satpam) KNES turut menjadi korban kekerasan, salah satunya mengalami luka di bagian pelipis. Para pelaku juga disebut membawa senjata api dan mengeluarkan ancaman akan menembak siapa pun yang mencoba melawan.

Selain tindak kekerasan, para pelaku juga diduga melakukan perampasan barang pribadi milik W.S., berupa tas yang berisi kartu BRI, kartu Mandiri, perhiasan emas, dan dokumen penting lainnya yang hingga kini belum ditemukan.

Pasca kejadian, W.S. mengaku menerima teror dan ancaman melalui pesan singkat (SMS), sementara hingga saat ini belum ada langkah nyata dari pihak berwenang dalam memberikan perlindungan hukum terhadap saksi dan korban.

Atas kejadian tersebut, Abdul Sarif selaku pelapor telah resmi melaporkan peristiwa ini ke Polres Kampar, dengan dugaan tindak pidana pengeroyokan sebagaimana diatur dalam Pasal 170 KUHP serta potensi pelanggaran UU Darurat No. 12 Tahun 1951 tentang Kepemilikan Senjata Api Ilegal.

Korban Jamhor saat ini masih menjalani perawatan intensif di RS Arifin Ahmad, Pekanbaru.

Koperasi KNES menegaskan bahwa seluruh kegiatan di kebun tersebut sah dan memiliki dasar hukum yang jelas. KNES juga mengecam segala bentuk kekerasan dan perampasan hak, serta mendesak aparat penegak hukum untuk segera menindaklanjuti laporan, memproses pelaku, dan memberikan perlindungan menyeluruh kepada saksi maupun korban.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Cep Permana Galih Mengguntur: “Tangkap Pembunuhnya! Hentikan Kelambanan Penegakan Hukum di Tapung!”

22 November 2025 - 16:28 WIB

Tak Ada Tempat Bersembunyi: Pelaku Pengeroyokan Senama Nenek Diringkus Tim Resmob Kampar

22 November 2025 - 15:36 WIB

Polres Kampar ‘Gelar’ Pakta Integritas Penerimaan Bintara Brimob, Kapolres: Jamin Proses Bersih & Transparan!

19 November 2025 - 12:04 WIB

Aktivis Riau Desak Kapolda Copot Kapolres Kampar: Hukum Dinilai Tebang Pilih dalam Kasus Preman Bayaran yang Sandera dan Aniaya Pengawas Koperasi KNES

3 November 2025 - 10:14 WIB

Polsek Kampar Tangkap Dua Pelaku Spesialis Pencurian Yang Meresahkan Masyarakat 

29 Oktober 2025 - 16:29 WIB

Trending di Kampar