Pekanbaru, Thilasia.id– Komunitas pemerhati kesehatan mental Balapatisia secara resmi mendesak Gubernur Riau untuk mencopot Direktur Utama RSJ Tampan, menyusul kematian misterius salah satu pasien di rumah sakit tersebut. Kasus ini menjadi perhatian luas masyarakat karena kuat dugaan adanya kelalaian serius dalam penanganan pasien.
Korban yang tengah menjalani perawatan intensif ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mencurigakan. Hingga saat ini, pihak keluarga belum mendapat penjelasan yang transparan dari rumah sakit. Minimnya dokumentasi medis serta lambatnya respons rumah sakit terhadap insiden tersebut turut memperkuat dugaan adanya kelalaian.
Desakan Copot Pimpinan RSJ Tampan
Dalam pernyataan resminya, Balapatisia menilai bahwa Direktur Utama RSJ Tampan gagal dalam memastikan keamanan dan keselamatan pasien di bawah pengelolaannya.
“Ini bukan kasus biasa. Ini bentuk nyata pengabaian terhadap hak hidup pasien. Gubernur Riau harus segera bertindak dan mencopot Dirut RSJ Tampan,” tegas Cep Permana Galih, dalam keterangannya.
Tuntut Audit dan Reformasi Layanan
Selain pencopotan pimpinan, Balapatisia juga menuntut dilakukan audit independen terhadap seluruh operasional RSJ Tampan. Mereka menilai sistem pengawasan internal yang lemah membuka peluang bagi terjadinya pelanggaran hak pasien, termasuk kekerasan dan kelalaian medis.
Nyawa pasien tidak bisa ditawar. Tragedi ini harus menjadi pintu masuk untuk membenahi sistem layanan kesehatan jiwa di Riau secara menyeluruh, tambahnya.
Balapatisia menekankan bahwa tragedi ini adalah peringatan keras bahwa hak-hak pasien jiwa masih sering terabaikan, dan mereka berkomitmen mengawal proses ini hingga keadilan benar-benar ditegakkan.