Bangkinang, Thilasia.id – Gelombang perlawanan terhadap peredaran narkoba di Lapas Bangkinang mulai menggema. Sebagai bukti keseriusan, massa dari berbagai elemen mahasiswa dan pemuda menggelar aksi di Bundaran Ahmad Yani pada Jumat (21/03/2025), menandai perkenalan jilid pertama dari gerakan mereka.
Aksi ini bukan sekadar simbolik, tetapi menjadi sinyal awal bahwa perjuangan mereka tidak akan berhenti di satu titik. Dengan suara lantang, mereka menegaskan bahwa jika tuntutan tidak dipenuhi, aksi jilid kedua akan dilangsungkan di depan Lapas Bangkinang pada Selasa, 22 Maret 2025.
Di tengah lingkaran demonstran, Cep Permana Galih, Mantan Presiden Mahasiswa Universitas Lancang Kuning (Unilak), menyuarakan kekecewaannya terhadap lemahnya pengawasan di dalam Lapas.
“Lapas seharusnya menjadi tempat pembinaan, bukan tempat nyaman bagi bandar narkoba! Jika aparat yang bertanggung jawab tak mampu membersihkan institusinya sendiri, maka copot saja! Kami tidak akan diam!” serunya, membakar semangat massa yang mengibarkan spanduk dan poster tuntutan.
Sementara itu, Alfi , pemuda dan mahasiswa Kampar yang turut ambil bagian dalam orasi, mengingatkan bahwa aksi ini bukan gertakan semata.
“Hari ini kami perkenalan, Selasa depan kami pastikan lebih besar! Jangan main-main dengan masa depan bangsa! Jika Lapas tidak bisa dibersihkan dari narkoba, maka kepala di atasnya yang harus diganti!” teriaknya dengan nada penuh kemarahan.
Aksi di Bundaran Ahmad Yani ini berlangsung damai namun penuh tekanan moral bagi pihak terkait. Massa berjanji akan terus mengawal isu ini hingga tuntas, dengan langkah konkret turun ke Lapas Bangkinang pada aksi berikutnya.
Kini, pertanyaannya adalah: akankah pihak berwenang mendengar dan bertindak sebelum amarah rakyat membesar?
Editor: mardho Thila, S.E
_melampaui Narasi Tanpa Distorsi_