SIAK SRI INDRAPURA, THILASIA.ID – Politeknik Negeri Sriwijaya Program Studi di Luar Kampus Utama (POLSRI PSDKU) Siak telah menyelesaikan program pengabdian kepada masyarakat yang berfokus pada peningkatan infrastruktur Bank Sampah Induk Pelangi di Siak Sri Indrapura. Kegiatan ini merupakan upaya nyata dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan mendorong implementasi ekonomi hijau.
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Bank Sampah Induk Pelangi, Kampung Rempak, Siak Sri Indrapura, sepanjang bulan Oktober 2025. Program ini merupakan rangkaian kegiatan Pengabdian Dosen Teknik Kimia POLSRI PSDKU Siak.
Inovasi Riset Berteknologi Hijau
Peningkatan fasilitas dilakukan melalui sosialisasi penggunaan cat ramah lingkungan, dilanjutkan dengan penyerahan dan aplikasi cat tembok ramah lingkungan yang merupakan produk hilirisasi riset teknologi hijau.
Awalnya, tim pengabdian mengidentifikasi perlunya perbaikan ringan aspek estetika pada gedung administrasi Bank Sampah. Hal ini mendorong tim untuk memberikan solusi berupa bantuan cat tembok emulsi yang diformulasikan menggunakan lateks karet alam sebagai bahan pengikat (binder).
Cat ini dipilih karena sifatnya yang lebih ramah lingkungan dibandingkan cat konvensional yang berpotensi menghasilkan volatile organic compounds (VOCs).
Produk inovatif ini sendiri merupakan hasil kolaborasi penelitian antara Politeknik Negeri Sriwijaya PSDKU Siak dan Universitas Riau.
Wujud Nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi
Arya Wiranata, Perwakilan Tim PSDKU Siak, menyatakan bahwa tujuan utama program ini adalah mengintegrasikan hasil riset perguruan tinggi dengan kebutuhan nyata masyarakat. “Hal ini merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi, dan sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan ekonomi hijau,” ujarnya.
Anggota tim pengabdian PSDKU Siak, Trisuciati Syahwardini, menambahkan bahwa dengan menggunakan cat berbasis lateks karet alam, Bank Sampah Induk Pelangi kini tidak hanya fokus pada pengelolaan sampah, tetapi juga menerapkan nilai-nilai lingkungan yang mereka promosikan melalui fasilitas mereka sendiri.
Proses pengecatan dilakukan secara partisipatif selama satu minggu, melibatkan tim pengabdian dan Pengurus Bank Sampah Pelangi. Pengecatan dua lapis pada interior, plafon, dan jendela eksterior berhasil diselesaikan pada 30 Oktober 2025. Hasilnya, gedung administrasi kini terlihat lebih bersih, rapi, dan representatif.
Lebih dari sekadar perbaikan fisik, kegiatan ini sukses menjadi sarana hilirisasi produk teknologi tepat guna dari perguruan tinggi.
Apresiasi dan Harapan Keberlanjutan
Ibu Sugiarti, Koordinator Bank Sampah Induk Pelangi, menyampaikan apresiasinya atas program ini. “Bantuan ini sangat bermanfaat dan sesuai dengan nilai penjagaan kualitas lingkungan yang kami pegang,” kata Sugiarti.
Ia berharap kolaborasi antara Politeknik Negeri Sriwijaya PSDKU Siak dan Bank Sampah Induk Pelangi dapat terus berlanjut di masa depan.
Keberhasilan program ini membuka peluang besar untuk keberlanjutan kerja sama kolaboratif dalam implementasi program-program tridharma perguruan tinggi lainnya. Hal ini juga memperkuat sinergi antara akademisi, masyarakat, dan pemerintah daerah dalam mewujudkan ekonomi sirkular dan pencapaian target SDGs di Indonesia.








