Menu

Mode Gelap
Sebanyak 70 Orang di Kentucky, AS Tewas usai Diterjang Tornado Dahsyat Kemendag Cabut Larangan Penjualan Minyak Goreng Curah Berita Populer: Uji Coba Gage ke Anyer-Kunjungan Wisman 2022 Diprediksi Rendah Bosen Kerja Kantoran? Jadi Atlet MMA Aja! Di Negeri Sawit, Minyak Goreng Tak Terjangkau Belum Punya Mobil saat Merintis Karier, Andre Taulany: Ke Mana-mana Naik Angkot

TNI/POLRI

Buka Jambore Karhutla Riau, Kapolri Tekankan Pentingnya Antisipasi Ancaman Karhutla.

badge-check


					Buka Jambore Karhutla Riau, Kapolri Tekankan Pentingnya Antisipasi Ancaman Karhutla. Perbesar

Thilasia.id- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membuka kegiatan Jambore Karhutla Riau 2025 di Bumi Perkemahan Tahura Sultan Syarif Hasyim, Siak, pada Jumat (25/4).

Dalam amanatnya selaku Inspektur Upacara, Kapolri mengatakan Indonesia memiliki potensi kekayaan hutan yang sangat besar dengan total luas mencapai 95,5 juta hektare.

Sigit menyebut luasan lahan tersebut membuat Indonesia menempati urutan ke-8 sebagai negara dengan kawasan hutan terluas di dunia, dan berfungsi sebagai salah satu ‘paru-paru dunia’.

“Namun di sisi lain, kondisi kawasan hutan yang luas juga memiliki tantangan serius, yaitu terjadinya deforestasi, yang salah satu penyebab utamanya adalah Karhutla,” ujar Sigit.

Ia menyampaikan setidaknya ada 376 ribu hektare hutan yang terbakar di sepanjang tahun 2024. Kebakaran itu, kata dia, telah berdampak luas bagi kehidupan masyarakat khususnya dari segi ekonomi dan kesehatan.

Khusus untuk Provinsi Riau, Sigit mengatakan tingkat kebakaran hutan yang terjadi pada tahun lalu berada di urutan ke-11 dengan total hutan yang terbakar mencapai 11 ribu hektar.

“Hal ini perlu mendapat perhatian khusus, mengingat dampak asap yang ditimbulkan tidak hanya dirasakan di Provinsi Riau, melainkan dapat meluas ke Provinsi lain bahkan negara tetangga,” jelasnya.

Sigit lantas mengatakan dari analisis BMKG, durasi musim kemarau pada tahun ini diperkirakan akan lebih pendek dari tahun lalu dengan puncak musim kemarau akan terjadi pada Juni hingga Agustus.

Di sisi lain, ia menyebut tingkat kekeringan pada musim kemarau tahun ini relatif normal dikarenakan fenomena iklim global seperti El Nino dan Indian Ocean Dipole ada dalam fase netral. Sehingga di sepanjang Tahun 2025 diperkirakan tidak akan terjadi kekeringan ekstrim.

Sementara untuk wilayah Riau, Sigit mengatakan potensi titik panas akibat cuaca kering dan rendahnya curah hujan diprediksi akan mulai terjadi sejak Mei dan terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada Juli 2025.

Kendati demikian, ia menyebut Pemprov Riau bersama seluruh stakeholder terkait telah mengambil langkah proaktif dengan menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla sejak 1 April hingga 30 November.

Sigit mengungkap langkah itu dilakukan sebagai upaya mitigasi dalam mengantisipasi potensi karhutla seiring dengan karakteristik cuaca yang lebih kering dibandingkan hari lainnya.

“Dalam menghadapi situasi ini, penting bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan serta menerapkan strategi yang efektif dalam pencegahan dan penanggulangan Karhutla,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Garcep! Polda Riau Hadirkan Sirkuit Drag Bike 200 Meter, Akhiri Aksi Balap Liar.

15 Juni 2025 - 08:07 WIB

Empat Gebrakan Hari Bhayangkara ke-79: Polda Riau Hadirkan 79 Layanan Publik, 79 Polsanak, dan Festival Polisi Cilik dan Video Singkat dengan Tema Polisi Idolaku.

10 Juni 2025 - 10:39 WIB

Tindak Tegas Perusakan Hutan, Polda Riau Tegaskan Komitmen Green Policing.

10 Juni 2025 - 06:53 WIB

Polda Riau Resmi Luncurkan Program Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)

10 Juni 2025 - 06:45 WIB

Polsek Limapuluh Gelar Patroli Sampah, Wujud Kepedulian Terhadap Kebersihan Lingkungan.

10 Juni 2025 - 03:08 WIB

Trending di Pekanbaru