Thilasia.id-|| Vendor aplikasi Sistem Informasi Kepenghuluan Online Nan Canggih (Sikoncang) Rokan hilir, PT Bali Putra Indonesia baru-baru ini melakukan maintenance dengan biaya yang dinilai sangat fantastis sebesar 7 juta rupiah perdesa.
Biaya maintenance yang dibebankan menggunakan dana desa tersebut dinilai beberapa kades memberatkan mereka. Pasalnya hampir semua desa se Rokan Hilir yang memiliki sikoncang diduga tidak berfungsi sebagaimana mestinya dikarenakan kurangnya support dari pihak penyedia, dalam hal ini PT. Bali Putra Indonesia.
PT. Bali Putra Indonesia diduga hanya sebagai perusahaan yang menjadi perpanjangan tangan oknum penguasa dalam mencari keuntungan yang sebesar-besarnya di kabupaten Rokan Hilir.
Salah satu pejabat yang terlibat dalam pengadaan sikoncang tersebut meminta namanya dirahasiakan mengaku bahwa dirinya juga menyesalkan biaya maintenance yang sangat fantastis tersebut dikarenakan tidak sebanding dengan manfaat yang diterima oleh desa.
“Seharusnya PT. Bali Putra Indonesia bertanggungjawab penuh dalam memastikan kemanfaatan produk yang mereka jual benar-benar bisa digunakan dengan baik. Uang negara Milyaran beli sikoncang ini dan biaya maintenancenya juga mahal, kan sayang tidak bisa dipakai desa,” Ujarnya.
Direktur PT. Bali Putra Indonesia, Lili ketika dikonfirmasi mengenai besaran tarif yang mereka bebankan kepada semua desa yang memiliki sikoncang mengatakan sesuai RAB.
“Sesuai RAB 7 juta,” cetus Lili.
