PEKANBARU, THILASIA.ID– Polda Riau terus menggencarkan kampanye peduli lingkungan dengan pendekatan yang unik dan kental budaya. Dalam gelaran Festival Kreatif Budaya Melayu 2025 yang digelar di Pekanbaru, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan membuka langsung Lomba Pantun Lingkungan yang menjadi bagian dari rangkaian acara.
Kegiatan ini menjadi upaya menyatukan dua kekuatan besar: budaya Melayu yang kaya akan nilai, dan kepedulian terhadap kelestarian alam, khususnya isu kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Kami ingin pesan tentang pentingnya menjaga lingkungan disampaikan lewat media yang akrab bagi masyarakat, salah satunya pantun. Ini adalah pendekatan humanis yang sarat makna,” ujar Kapolda Riau.
Lomba pantun diikuti oleh pelajar, mahasiswa, komunitas seni, dan masyarakat umum. Setiap bait pantun yang dilantunkan mengandung pesan-pesan tentang pelestarian hutan, pentingnya menjaga ekosistem, serta ajakan untuk lebih peduli terhadap bumi.
Selain lomba pantun, festival ini juga menampilkan berbagai pertunjukan seni dan budaya, seperti tari zapin, kompang, silat, hingga bazar UMKM lokal. Semua dikemas dengan nuansa kampanye lingkungan yang kreatif dan ramah generasi muda.
Kegiatan ini juga mengusung filosofi “Melindungi Tuah, Menjaga Marwah” sebuah pesan penting bahwa menjaga alam bukan hanya soal mencegah bencana, tetapi juga bagian dari menjaga harga diri dan warisan budaya Melayu.
Polda Riau turut menghadirkan berbagai booth edukasi, media interaktif, hingga kampanye digital melalui media sosial untuk memperluas jangkauan pesan kepada masyarakat luas.
“Budaya dan alam adalah dua pusaka yang harus dijaga bersama. Melalui pendekatan yang dekat dengan masyarakat, kami berharap kesadaran lingkungan tumbuh dari hati,” tambah Kapolda.
Dengan menggabungkan seni, budaya, dan kepedulian lingkungan, Festival Kreatif Budaya Melayu ini menjadi langkah nyata membangun generasi yang mencintai budaya sekaligus peduli terhadap masa depan bumi.