Menu

Mode Gelap
Sebanyak 70 Orang di Kentucky, AS Tewas usai Diterjang Tornado Dahsyat Kemendag Cabut Larangan Penjualan Minyak Goreng Curah Berita Populer: Uji Coba Gage ke Anyer-Kunjungan Wisman 2022 Diprediksi Rendah Bosen Kerja Kantoran? Jadi Atlet MMA Aja! Di Negeri Sawit, Minyak Goreng Tak Terjangkau Belum Punya Mobil saat Merintis Karier, Andre Taulany: Ke Mana-mana Naik Angkot

Korupsi

OTT Terkait Dugaan Korupsi Dana Bendahara Daerah di Pekanbaru, Uang Rp 1 Miliar Jadi Barang Bukti

badge-check


					OTT Terkait Dugaan Korupsi Dana Bendahara Daerah di Pekanbaru, Uang Rp 1 Miliar Jadi Barang Bukti Perbesar

JAKARTA, THILASIA.ID— Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Pekanbaru, Riau, Senin (2/12/2024) petang. Operasi ini mengungkap dugaan korupsi dana bendahara daerah yang melibatkan sejumlah pejabat Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.

“Iya, saya membenarkan ada kegiatan penangkapan. Ini bukan OTT biasa, melainkan sudah melalui proses penyidikan panjang dengan sprindik yang diterbitkan beberapa bulan lalu,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata melalui keterangan tertulis kepada CAKAPLAH.com, Selasa (3/12/2024).

Dalam operasi senyap tersebut, KPK mengamankan Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Risnandar Mahiwa, Sekretaris Daerah (Sekda), Kasubag Umum, serta seorang pihak swasta.

Alexander menjelaskan bahwa dugaan korupsi ini berkaitan dengan pengeluaran dana bendahara daerah yang dipertanggungjawabkan secara fiktif. Barang bukti sementara berupa uang tunai lebih dari Rp1 miliar diamankan KPK.

“Bukti uangnya untuk sementara tadi disampaikan di atas Rp 1 miliar ya tidak tahu mungkin nanti akan berkembang. Sedangkan untuk modus pengeluaran tunai yang dibagi-bagi dengan bukti fiktif, misalnya kuitansi alat tulis kantor, tapi barangnya tidak ada. Ini praktik lama yang ternyata masih dilakukan,” tegas Alexander.

Selain pengeluaran fiktif, Alexander menyebut adanya pungutan dari organisasi perangkat daerah (OPD) dan rumah sakit umum daerah (RSUD) yang diduga turut menjadi sumber uang korupsi ini.

“Kami mendapati kutipan atau iuran dari kepala-kepala dinas serta RSUD. Ini menambah dimensi kasus yang semakin serius,” ujar Alexander.

Para pihak yang diamankan akan dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut. KPK memastikan bahwa operasi ini baru awal dari pengungkapan kasus yang lebih luas.

“Kasus seperti ini mungkin juga terjadi di tempat lain. Kami terus mendalami dan akan memeriksa lebih banyak saksi untuk mengungkap fakta-fakta baru,” tutup Alexander.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Ciptakan Lapas Yang Aman dan Kondusif, Lapas Selatpanjang Rutin Laksanakan Razia Blok Hunian.

18 Juni 2025 - 09:37 WIB

Berkeadilan, tahun 2025 Bupati Afni akan membangun jalan di semua Kecamatan. 

18 Juni 2025 - 09:28 WIB

Wabup Siak, Janji Jalan Bhayangkara Lubuk Dalam Tahun ini di Aspal.

18 Juni 2025 - 09:21 WIB

Wabup Siak Syamsurizal: Pemkab Siak Prioritaskan Kebutuhan Layanan Langsung Kepada Masyarakat

18 Juni 2025 - 09:12 WIB

Pj Sekda Sebut Simpang Perak Jaya Kampung Mandiri Berpotensi Unggul

18 Juni 2025 - 09:07 WIB

Trending di Pemerintah